HUKUM-HUKUM KELISTRIKAN ARUS BOLAK-BALIK
Arus bolak-balik
(AC/alternating current) adalah arus listrik di mana besarnya dan arahnya
arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah arus yang mengalir
tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik
biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran
energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain,
bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga
(triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara
umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke
kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti
sinyal-sinyal radio atau audio
yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di
dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah
pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus
bolak-balik tersebut.
Berikut merupakan
hukum-hukum kelistrikan arus bolak-balik :
1.
Hukum khirchoof berbunyi “Jumlah kuat arus listrik yamg masuk ke suatu
titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul
tersebut”.
Hukum I
kirchoff tersebut adalah hukum kekekalan muatan listrik seperti tampak di dalam
analogi pada gambar. Hukum I kirchoff secara matematis dituliskan:
I masuk = ∑I keluar.
2.
Hukum II Kirchoff tentang Tegangan pada Rangkaian
Tertutup
Untuk
menyederhanakan rangkaian yang rumit,dapat digunakan Hukum II Kirchoff yang
berbunyi :
“Didalam
sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (_) dengan
penurunan
tegangan (IR) sama dengan nol”.
Secara
matematis dituliskan :
∑ +∑(IR)=0
3.
Bunyi Hukum Ohm
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial /
tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R)”.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi
persamaan seperti dibawah ini :
V = I x R
I = V / R
R = V / I
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Sumber :
Komentar
Posting Komentar