HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN , HAMBATAN , DAN KUAT ARUS PADA RANGKAIAN ARUS LISTRIK ARUS SEARAH



HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN , HAMBATAN , DAN KUAT ARUS PADA RANGKAIAN ARUS LISTRIK ARUS SEARAH

1.    Tegangan Listrik
Tegangan adalah beda potensial antara dua titik rangkaian listrik yang memberi tekanan ke arus listrik untuk mengalir. Tegangan disimbolkan dengan "V" dan satuannya adalah Volt
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah dan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Simbol tegangan listrik adalah V dengan satuan SInya adalah Volt.
                                                   V = I x R 
Dalam suatu sumber energi listrik terdapat muatan listrik positif dan negatif yang terpisah sebagai contoh suatu accumulator atau batere memiliki muatan listrik positif pada terminal positif dan muatan listrik negatif pada terminal negatif. Perbedaan muatan listrik pada kedua terminal sumber energi listrik tersebut akan mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua muatan tersebut, semakin besar perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin besar gaya terik menarik antara muatan listrik positif dan negatif. Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut disebut sebagai tegangan listrik. Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).
Tegangan listrik terjadi apabila :
  • Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
  • Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
  • Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan elektron
Tegangan listrik dalam elektronika terdapat 2 jenis yaitu tegangan listrik AC (Alternating CurrenT) kemudian disebut dengan tegangan AC dan tegangan listrik DC( Direct Current) yang disebut dengan tegangan DC.
Contoh Sumber Tegangan Listrik :
  • Accumulator
  • Solar Cell
  • Batu Batere
  • Generator Listrik
2.    Hambatan Listrik
Elektron-elektron yang mengalir di penghantar cenderung mengalami gesekan dan perlawanan. Perlawanan ini lah yang disebut dengan "Resistansi atau Hambatan". Sesuai dengan namanya, hambatan bersifat menghambat arus listrik (laju elektron yang mengalir) dan efek dari penghambatan ini bisa menimbulkan energi lain seperti panas, cahaya. Hambatan disimbolkan dengan huruf "R" dan memiliki satuan "Ohm". 
R = V / I
Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan dengan sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar tersbut. Arus listrik tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan / Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm.
Telah ditentukan bahwa antara kedua titik diatas 1 Volt dan tahanan penghantar 1 Ohm, maka kuat arus yang mengalir 1 Ampere. Jadi tegangan 1 Volt itu ialah tinggi tegangan yang dapat mengalirkan arus 1 Ampere melalui tahanan 1 Ohm. Pernyataan ini lebih jelas dibahas dalam hukum Ohm.
3.    Kuat Arus Listrik
Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah.
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).
Ada 2 macam jenis arus listrik:
  • Arus searah
  • Arus bolak-balik
Yang dimaksud dengan arus searah bilamana elektron yang bergerak secara terus menerus dengan arah yang tetap walau besarnya berubah. Sedangkan pada arus bolak-balik, suatu masa elektron yang bergerak secara teratur bergantian arah aliran maju atau mundur, dalam arah maju digambarkan pada sisi + (diatas garis 0) dan arah mundur digambarkan pada sisi – (dibawah garis 0). Selama elektron bergerak maju tegangan akan naik dan akan berada dalam posisi positif, dalam keadaan diam, tegangan akan menunjukkan 0 Volt dan apabila elektron bergerak mundur tegangan akan turun dan akan berada dalam posisi negatif.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik disimbolkan dengan huruf "I" dan satuannya adalah Coulomb/detik atau Ampere (A).
                                                              I = Q / t

Selain itu besarnya arus listrik adalah proporsional dengan tegangan yang diberikan dan juga besarnya tahanan pada penghantar.
                                                            I = V / R
V = Tegangan, R = Tahanan/resistansi


Sumber          :



Komentar